Kenal Lebih Dekat Fish Shelter
Ini bukan sekedar rumah biasa

Fungsinya cukup bervariatif sebagai tempat hidup, tumbuh dan beerkembang biak ikan ikan dan biota laut, adanya fish shelter juga dapat didayagunakan menarik ikan ikan “sapi” untuk datang dan menjadikan ini jadi tempat tinggalnya manfaatnya pun dapat dirasakan pada terumbu karang, dimana pertumbuhan alga dapat dikendalikan oleh ikan – ikan ini. Dengan kata lain si “alga” akan di “gerogotin” oleh si ikan, sehingga pertumbuhan terumbu karang tidak tergangu.
Menurut Dinas Kelautan Sebutan atau istilah rumah ikan pertama kali digunakan pada tahun 2007 melalui program pemberdayaan pengembangan sumberdaya kelautan dan pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Sulawesi Tengah. Istilah ini yang lahir di daerah ini, kini secara nasional banyak digunakan bagi program yang tujuannya untuk kepentingan konservasi dan sekaligus pemberdayaan. Harapannya agar lebih familiar, mudah dipahami masyarakat dan cepat tersosialisasi.

Hingga saat ini, fish shelter dibuat berpola dengan struktur tak menentu. Dengan bahan bahan dasar yang beraneka macam pula, seperti concrete beton yang bentuknya dapat berupa seperti tong sampah, segi empat atau kubus maupun seperti pipa. Setiap bagianya disusun pada dasar laut dengan kedalaman yang telah ditentukan, dan untuk mempercepat berkembangya populasi dikawasan fish shelter perlu adanya dilakukan penebaran benih yang di istilahkan dengan stock enhancement atau sea renching.
Pemilihan tempat penenggelaman adalah dasar laut yang tidak berlumpur. Setelah terpasang di lokasi memenuhi syarat, ditambah lagi penempatan daerah fish shelter di kombinasikan dengan daerah transplantasi karang (Joni, 2008). Seiring berjalanya waktu fish shelter ini akan mengalami proses pengerasan atau pengapuran, yang secara tak langsung fish shelter ini akan menjadi kuat dan dengan harapan bisa menjadi bagi ikan ikan di laut bertelur serta tumbuh dan berkembang.