Fakta dan Mitos Dunia Selam
Seperti yang diketahui bahwa menyelam atau diving merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menawarkan kesempatan dalam menjelajahi keajaiban yang terdapat di bawah laut. Namun dalam dunia selam terdapat beberapa mitos yang menimbulkan kesalahpahaman seputar menyelam. Artikel ini akan dibahas mengenai apa saja mitos yang ditemukan dalam dunia selam dan meluruskan fakta yang ada.
Mitos 1: “ Snorkeling dan SCUBA Diving adalah aktivitas yang sama?”
Faktanya:
Meski keduanya sama-sama mengeksplorasi keindahan bawah laut, diving dan snorkeling malah memberikan pengalaman yang berbeda. Diving memposisikan kita sebagai pemain aktif yang bisa menjelajahi lebih dalam dan lama dengan bantuan peralatan SCUBA, sedangkan snorkeling sendiri menempatkan diri kita sebagai penonton di permukaan air atau hanya menyelam dengan kedalaman tertentu.
Mitos 2: “Penyelam katanya sering diserang oleh hiu?”
Faktanya:
Kekhawatiran akan serangan hiu pada penyelam tidak memiliki bukti dan dasar statistik yang kuat. Hiu secara alami akan menghindari kontak dengan objek asing seperti penyelam dengan peralatan SCUBA dan lebih memilih mangsa alami seperti ikan dan mamalia laut. Data ilmiah menunjukkan bahwa insiden serangan hiu terhadap penyelam sangat jarang terjad, dengan angka kurang dari 0,1 % dari total kecelakaan yang tercatat.
Mitos 3: “SCUBA Diving memerlukan banyak peralatan dan perlengkapan yang mahal?”
Faktanya:
Berbeda dengan anggapan umum, olahraga diving tidak selalu membutuhkan investasi besar. Sama seperti hobi lainnya, biaya diving dapat disesuaikan dengan tingkat antusiasme masing-masing. Pemula tidak perlu membelu peralatan lengkap karena bisa memanfaatkan jasa rental di dive spot, bahkan saat program sertifikasi pun peralatan sudah disediakan penyelenggara. Cukup memiliki peralatan dasar seperti masker, snorkel, dan fin yang harganya terjangkau.
Mitos 4: “SCUBA Diving berbahaya?”
Faktanya:
Tingkat cedera dalam SCUBA Diving relatif rendah yang mana hanya 1 per 2.00 peserta atau 50 per 100.000 peserta, jauh lebih aman dibandingkan olahraga basket yang mencapai 21.300 cedera per 100.000.
Mitos 5: “Scuba diving hanya untuk perenang ahli ya?”
Faktanya:
Kemampuan berenang merupakan prasyarat penting dalam scuba diving, terlepas dari kecanggihan peralatan modern yang tersedia. Untuk mendapatkan sertfikasi open water, calon penyelam wajib menguasai keterampilan dasar seperti mengapung selama 10 menit dan berenang sejauh 200-250 meter tanpa alat bantu. Meski tidak dituntut menjadi perenang profesional, kepercayaan diri dan kemampuan dasar di dalam air mutlak diperlukan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa selam sendiri tidak semenyeramkan yang kita lihat di website ataupun youtube, selam sendiri membuat kita dapat pengalaman dan juga petualangan seru yang menawarkan kesempatan untuk menjelajahi keajaiban dunia bawah laut. Namun tetap saja bahwa kita perlu untuk pendampingan dari ahli sehingga menyelam dapat menjadi kegiatan yang aman dan menyenangkan bagi orang-orang di segala usia.
Referensi
https://www.scuba-dobedo.com/post/don-t-believe-these-10-scuba-diving-myths
https://www.scubadivingsurabaya.com/2012/04/anggapan-salah-tentang-diving-tanpa.html
https://www.scubadivingsurabaya.com/2011/10/resiko-night-diving.html
Writer : Muhammad Arya Arsyil UXXX